Minggu, 21 April 2013

INSPIRING





KETELADANAN DIBALIK LIKA-LIKU PERJUANGAN IBU KITA KARTINI 
            Telah seabad yang lalu, R. A. Kartinimencetak sebuah sejarah monumental bagi perjuangan bangsa ini terutama bagi kaum wanita. Perjuangannya membawa sebuah perubahan yang besar, perubahan ditengah arus globalisasi. Jika dihitung, seabad bukan waktu sebentar bagi sebuah sejarah yang telah lewat. Ancaman globalisasi mampu mengikis keutuhan sejarah tersebut. Karena dalam ironi globalisasi, sebuah perubahan takkan pernah terelakkan. Globalisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)diartikan sebagai proses masuknya keruang lingkup dunia. Sehingga globalisasi dapat dikatakan sebagai sebuah zaman dimana struktur kehidupan dari berbagai belahan bumi yang berbeda dapat merebak dan berkolaborasi dalam ruang lingkup dunia. Proses mendunia tersebut dapat berpotensi menggerus budaya yang telah ada dalam tatanan suatu bangsa, termasuk keutuhan sejarah suatu bangsa. 
            Indonesia seabad lalu masih memiliki budaya diskriminasi terhadap wanita, kini telah berubah dengan sebuah perubahan paradigma yang diwabahkan seorang pahlawan nasional, R.A. Kartini. Namun apakah perubahan paradigma itu benar adanya, ketika kita melihat fakta dan realita yang ada saat ini. Kini banyak kaum wanita sepeninggal R. A. Kartini terbata-bata membaca sejarahnya yang tak lagi utuh. Apa yang dulu dibangun Kartini, kini diuraikan orang-orang yang mengaku pewaris perjuangannya. Apa yang dulu pernah dikatakan kini dengan seenaknya sendiri orang menisbatkan kepadaya. Lalu yang perlu kita tilik disini, bagaimanakah sesungguhnya hakekat serta liku-liku perjuangan sang pahlawan emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar